Ayah bunda, Semua Anak Adalah Bintang

oleh Ahamd Wandi

11 Juni 2025 | 08:01

Siswa SDIT Istiqomah sedang melakukan foto bersama pada kegiatan Imtihan 2024

AYAH BUNDA, SEMUA ANAK ADALAH BINTANG

Oleh: Ahmad Wandi, M.Pd (Kepala SDIT Istiqomah)


Setiap anak adalah bintang, begitu menurut para pakar parenting dan pendidikan. Sedangkan menurut para ulama, anak adalah milik Allah SWT yang diamanahkan kepada orang tuanya untuk dijaga fitrah (kesucian dan potensinya) agar mampu menjadi khalifah fi Al-ardhi (pemimpin dan pemakmur bumi).


Ujian akhir semester hampir selesai. Mungkin ayah bunda ada yang merasa cemas terhadap hasil ujiannya, dan berharap anak kita berhasil mendapatkan nilai ujian yang memuaskan. Namun perlu diketahui, setiap anak memiliki potensi dan kelebihan yang berbeda. Kita tidak bisa dan tidak boleh menjustifikasi anak kita “bodoh” atau dengan kata-kata kotor lainnya, hanya karena nilainya tidak memuaskan.


Yang wajib diingat, di tengah-tengah para peserta didik yang menjalani ujian itu, ada calon seniman, yang tidak perlu mengerti Matematika. Ada calon pengusaha, yang tidak butuh pelajaran Sejarah atau Sastra. Ada calon musisi, yang nilai Kimia-nya tak akan berarti. Ada calon olahragawan, yang lebih mementingkan fisik daripada Fisika. Ada calon photografer yang lebih berkarakter dengan sudut pkitang art berbeda yang tentunya ilmunya bukan dari sekolah tersebut.


Sekiranya anak kita lulus atau mendapatkan nilai terbaik, itu hebat! Kita ucapkan al-hamdulillah. Tapi bila tidak, mohon jangan rampas rasa percaya diri dan harga diri mereka. Katakan saja: "Tidak apa-apa, itu hanya sekedar ujian, nanti perbaiki lagi." Anak-anak itu diciptakan untuk sesuatu yang lebih besar lagi dalam hidup ini. Katakan pada mereka, tidak penting berapapun nilai ujian mereka, kita mencintai mereka dan tak akan menghakimi mereka.


Lakukanlah ini, dan di saat itu, lihatlah anak kita akan menaklukkan dunia. Sebuah ujian atau nilai rendah tak akan mencabut impian dan bakat mereka. Apalagi nilai “angka” hanya dari “beberapa” pelajaran tidak menjamin kesuksesan segala-galanya.


Setiap anak adalah bintang, artinya bahwa setiap anak memiliki keunikan, bakat, dan potensi yang berbeda. Ungkapan ini juga dapat diartikan sebagai harapan agar anak-anak dapat menjadi bintang terang yang membawa keberkahan dan manfaat bagi masyarakat. 


Dalam al-Quran Allah SWT berfirman, “Sungguh Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.” (QS. At Tiin : 4)


Ayat ini dapat difahami bahwa tidak ada anak yang diizinkan lahir kecuali dia hebat. Setiap orang tua harus memahami bahwa anak-anak yang mereka lahirkan berasal dari benih yang unggul, benih yang mampu mengalahkan jutaan benih lain hingga berwujud menjadi janin.


Bahkan sebuah fakta ilmiah yan telah diungkapkan oleh Dale Carnagie dalam buku klasik You and Heridity telah membutikan bahwa di antara tiga ratus miliar kemungkinan, hanya ada satu kemungkinan yang akan lolos akan menjadi seorang anak manusia. Dengan kata lain, ada sekitar tiga ratus miliar calon anak kita yang tak lolos seleksi. Yang lolos hanya satu, yaitu anak kita yang berhasil lahir. Oleh karena itu, kehadiran anak jangan pernah disia-siakan. Apalagi ditelantarkan.


Orang tua mempunyai peran sentral dalam menentukan sikap dan pribadi anaknya. Mereka harus menyadari bahwa dalam diri anak terdapat fitrah Ilahiah yang cenderung kepada kebaikan. Paradigma bahwa kecenderungan anak kepada kebaikan, seharusnya dimiliki oleh orang tua agar meningkatkan optimisme bahwa anak yang telah berperangai buruk bisa diarahkan menjadi lebih baik. Bukan keburukan permanen yang seolah-seolah tidak bisa diubah.


Tidak ada anak bodoh. Tidak ada anak dilahirkan dalam keadaan sia-sia. Semua anak hadir dengan berbagai macam kelebihan seperti apa pun kondisinya. Anak-anak yang terlahir dengan keterbatasan pun mereka bisa sukses. Muhammad Ammar, penyandang sindrom asperger sukses menulis Kamus bergambar tiga bahasa. Jamaluddin Cahya, penyandang lumpuh dengan tinggi badannnya hanya 75 Cm berhasil menjadi designer hebat. Galuh Sukmara, tunarungu yang ahli Bahasa Isyarat Indonesia. Tiga orang tersebut adalah bukti kecil bahwa setiap anak adalah “bintang” yang bisa memancarkan cahayanya. Setiap anak adalah harta karun yang bisa digali kemampuannya. 


Maka dari itu, orangtua dan guru harus menjadi penyelam (discovering ability) bagi kemampuan anaknya. Buang jauh-jauh narasi negatif yang bisa membunuh potensi anak. Berikan mereka apresiasi jika melakukan hal-hal positif. Peluklah anak kita dengan penuh kasih sayang dan doa. Kecuplah keningnya dengan rasa cinta. Berilah motivasi yang tinggi. Didik mereka sesuai dengan bakat dan minatnya.


Dalam rangka berikhtiar dan mengantarkan anak-anak kita menjadi bintang yang tetap bersinar, orang tua dan guru dapat melakukan: Memberikan kasih sayang yang memandirikan, bukan memanjakan. Memberikan rasa aman, bukan memenjarakan dengan fasilitas yang melalaikan. Memberikan kenyamanan psikis, bukan hanya fisik. Memberikan tantangan yang mengasyikkan untuk mereka taklukkan. Mengenali potensi anak-anak dan memberikan dukungan untuk mengembangkan potensi tersebut. Mendengarkan anak-anak, memahami minat dan kecenderungan mereka. Memberikan ruang bagi anak-anak untuk berkembang sesuai dengan caranya sendiri 


Oleh karena itu, berhentilah berpikir bahwa hanya dokter dan insinyur yang bahagia di dunia ini. Sebagai orang tua muslim, yang menyadari bahwa anak adalah titipan ilahi, tentu kita semua berharap, bahwa anak-anak kita menjadi “waladun shalihun yad’u lahu”, anak shalih yang berbakti yang senantiasa mendoakan kita, karena kesuksesan yang sesungguhnya adalah kesuksesan di dunia dan akhirat.


إِذَا مَاتَ ابْنُ آدَمَ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثٍ: صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ، أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ، أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ. رَوَاهُ مُسْلِمٌ

"Apabila anak adam (manusia) telah meninggal dunia, maka terputuslah amalnya darinya, kecuali tiga perkara, yaitu sedekah jariyah (sedekah yang pahalanya terus mengalir), ilmu yang bermanfaat, atau anak saleh yang selalu mendoakannya." (HR Muslim No. 1631).


Setiap anak adalah bintang, mereka punya masa depan dan takdirnya sendiri. Mari kita jaga sinarnya dengan cahaya keteladan agar kelak mereka dapat menjadi bintang terang, menyinari jagat raya dan membawa kebermanfaatan dan keberkahan sesuai dengan peran dan profesinya masing masing.


Mudah-mudahan, kelak anak-anak kita bukan sekedar menjadi dokter, insinyur, seniman, musisi dan sebagainya, tetapi menjadi dokter yang baik, insinyur yang shalih, seniman dan musisi yang rajin shalat, pebisnis yang jauh dari riba dan goror .... karena itulah kesuksesan yang sejati !


Wallahul mustaán


BACA JUGA:

Qur'anic Camp Angkatan 11

Reporter: Ahamd Wandi Editor: Akun Manajer Tim Dev

SDIT ISTIQOMAH

Jl. Kayu Ambon No. 36 Ds. Lembang Kec. Lembang Kab. Bandung Barat 40391

No. Telp (022) 2785237 | WhatsApp : +62 812-2058-6660

email : sditistiqomahofficial@gmail.com

Follow Us on :

SDIT Istiqomah Lembang Official